Selasa, 18 Juni 2013

Tips Memasang Batu Alam Dengan Pola Maju Mundur (1)

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mendapatkan kesan menarik dalam memasang batu alam pada dinding, diiantaranya yaitu dengan pola maju mundur. Dengan pola tersebut, batu alam akan terkesan tampil beda.

Tetapi, bagaimana cara memasang batu alam dengan pola maju mundur? Lihat tipsnya di bawah ini: 

Cara memasang batu alam dengan pola maju mundur











Tahap Persiapan

1.     Persiapan material:
  • Yang dibutuhkan adalah paku (biasanya paku beton) dan tali untuk acuan (tarik benang) agar mudah dalam pemasangan batu alam nanti sehingga hasilnya rapi serta siku.
  • Pasir sebagai perekat.
  • Pelapis/coating untuk menjaga penampilan permukaan batu alam agar tidak berlumut atau kusam.
  • Material batu alam.
2.     Mempersiapkan lokasi kerja:

Untuk tembok yang masih baru atau belum diaci, bisa langsung tarik benang dan lanjut ke pemasangan. Tetapi untuk tembok yang sudah jadi dan sudah dicat, maka tembok yang akan dipasang batu alam harus dibobok terlebih dahulu. Maksudnya agar adukan semen untuk batu alam alam nanti bisa menempel/menyatu dengan lapisan semen sebelumnya.

3.     Menarik benang sebagai acuan:

Pasang paku acuan di bagian atas dan bagian bawah pada dinding yang akan ditempel batu alam. Ambil salah satu sisi yang siku untuk awal pemasangan, jadi batu alam yang utuh mulai dipasang dari sana. Jangan lupa basahi dahulu tembok sebelumnya, agar lapisan semennya agak lembab serta lunak sehingga bisa menyatu dengan lapisan semen yang baru.

Tahap Pemasangan

Pemasangan:

Awal pemasangan batu alam
  •     Pemasangan dimulai dari bawah ke atas.
  •     Agar batu alam tidak merosot ke bawah maka dibutuhkan pengganjal.
Batu alam diberi adukan semen pasir
  • Disesuaikan tinggi permukaannya, seberapa maju yang diinginkan. Diketuk-ketuk dengan palu agar sesuai tinggi permukaannya.
  • Cara pemasangannya kurang lebih sama dengan cara pasang keramik. Setelah diberi lapisan semen pada bagian belakang, batu alam lalu diletakkan pada posisinya dan diketuk-ketuk dengan palu agar lapisan semennya menyebar dan menjadi padat/mengisi ruang kosong di belakang batu alam tersebut.
Bersihkan sisa semen yang keluar
  • Agar cepat kering, diberi bubuk semen untuk menyerap kadar air pada adukan.
  • Bersihkan permukaannya dari sisa semen, jangan lupa bagian sisinya juga. Pada proses ini biasanya ada semen yang berlebih dan keluar melalui sisi samping batu alam, cukup bersihkan kelebihan semen ini dengan menggunakan kuas dan air. Ingat, batu alam lebih rentan daripada keramik karena pori-porinya lebih besar.
Jika proses pemasangannya memakan waktu lebih dari 1 hari dan dalam kondisi hujan maka tutupi batu alam yang sudah terpasang tersebut dengan terpal agar air tidak dapat masuk dan membasahi lapisan semen lagi. Jika tidak, hal ini bisa menyebabkan lapisan semen lama mengering dan batu alam bisa lepas dari posisinya. Bisa juga membuat penampilan batu alam menjadi kotor karena adanya semen yang merembes keluar terbawa oleh air.

Tahap Pelapisan 
  • Memberikan pelapis
Setelah selesai dipasang dan permukaan batu alam sudah kering, bisa langsung dilapisi dengan pelapis antilumut menggunakan kuas. Pastikan batu alam sudah diberi cairan pembersih lumut sebelum dilapisi cat. Dengan begitu, batu alam tampil lebih natural, indah, dan tahan lama. Biasanya pelapisan diberikan sebanyak 3 kali agar lebih bagus hasilnya dan batu pun semakin awet.

  • rss
  • Del.icio.us
  • Digg
  • Twitter
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Share this on Technorati
  • Post this to Myspace
  • Share this on Blinklist
  • Submit this to DesignFloat

0 komentar:

Posting Komentar