Jumat, 14 Juni 2013

Tips Agar Batu Alam Tidak Gampang Kena Lumut

Menyelimuti dinding dengan batu alam memang sedang tren. Tak cuma untuk dinding eksterior, juga interior. Kehadiran batu alam ini membuat suasana terasa natural. Sayangnya, keindahan batu alam itu acap kali tak bisa dinikmati dalam waktu lama terutama batu alam yang dipasang untuk menutup dinding eksterior. Hujan dan udara lembab membuat batu alam itu cepat tampak kusam dan berlumut. Jika sudah begitu, bukan lagi keindahan yang terlihat, tapi kesan kumuh yang menyebalkan.




Anda yang kebetulan berniat mendandani interior maupun eksterior rumah dengan batu alam, tentu tak ingin hal itu terjadi bukan? Jika demikian, simaklah tips berikut ini!
  • Sebelum ditempel sebaiknya batu alam yang umumnya berwarna hijau dan cokelat itu direndam dan dicuci bersih terlebih dahulu.
  • Setelah dipasang, sebaiknya juga diolesi cairan antilumut sampai tiga lapisan.
  • Melapisi cairan antilumut merupakan perlakuan wajib yang tak boleh ditinggalkan oleh siapa saja yang hendak mendandani kediamannya dengan batu alam. Jenis cairan antilumut ini bermacam-macam, tersedia dari produk lokal maupun impor.
  • Setelah melapisi dengan cairan antilumut, hal selanjutnya yang tak kalah penting untuk dilakukan adalah perawatan. Perawatan batu alam tidak terlalu sulit. Cukup dilumuri cairan antilumut lagi setiap enam bulan sekali.Selain itu, jangan lupa pula untuk membersihkan batu alam ini seminggu sekali dengan cara disikat, dicuci, dan disikat kembali. Saat menyikat, bisa juga menggunakan pembersih keramik. Dan untuk mencegah kehadiran lumut yang membandel, bisa juga dilakukan pemernisan ulang dengan pelapis batu alam. Pernis ulang ini bisa dilakukan setiap enam bulan.

  • rss
  • Del.icio.us
  • Digg
  • Twitter
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Share this on Technorati
  • Post this to Myspace
  • Share this on Blinklist
  • Submit this to DesignFloat

0 komentar:

Posting Komentar